Jantung Bersinar Sudahkah Terimplementasi
“Pemimpin yang baik memahami bahwa teladan adalah sebuah alat yang ampuh dan efektif. Mereka menyadari bahwa keteladanan yang diberikannya berdaya pengaruh jauh lebih besar dibandingkan bila ia hanya mengkhotbahkannya”. Kata-kata yang penulis kutip dari buku karangan mantan Direktur Utama PT Timah Tbk ( salah satu BUMN yang ada di Prov. Babel yang bergerak di bidang pertambangan timah) Bapak Erry Riyana Hardjapamekas ini jika kita hubungkan dengan organisasi kita PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ada titik temunya. Mengapa???Di artikel ini penulis coba menelusuri dan menghubungkan kaitan tersebut.

Hakikat dasar dari sebuah Jantung Bersinar yang memancar disegala penjuru dan setiap arah adalah titik temunya. Jika dulu ketika penulis masih menjadi seorang siswa, pelatih penulis (Mas Sudi dkk) sering menerangkan makna dari point jantung bersinar yang ada dilambang PSHT adalah bahwa orang Setia Hati itu mesti harus jadi penerang dek, maksudnya orang Setia Hati itu harus bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi sekelilingnya. Ketika seorang warga berkumpul di suatu organisasi atau dimanapun maka ia harus bisa menjadi contoh. Hal ini menandakan bahwa setiap orang yang tergabung dalam keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate haruslah bisa menjadi contoh disetiap lini kehidupan karna bagaimanapun setiap tindak tanduk dari yang dilakukan oleh warga SH terate pastilah sedikit banyak disangkut pautkan dengan SH Terate. Misalnya kebiasaan saudara kita yang sering tawuran, gebar geber motor terutama pada malam 1 Suro tanpa mengindahkan keselamatan pengguna jalan yang lain. Hal ini tentunya menjadi penilaian “NEGAHATIFE” dari masyarakat kepada SH Terate. Walaupun ini adalah oknum namun masyarakat menilai inilah kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang-orang SH. Dan akibat ini SH di cap buruk oleh orang-orang. Lalu pertanyaannya sekarang, dimanakah letak teladan (Aplikasi dari jantung bersinar) yang akan kita berikan kepada masyarakat jika kita masih saja seperti itu???

Penulis mempunyai satu pendapat, setelah direnungi besarnya SH dari dulu sampai sekarang salah satunya menurut penulis adalah karna faktor keteladanan. Teladan dari saudara pendahulu-pendahulu kita termasuk ajaran SH yang diimplementasikan oleh Mas Imam dll di kehidupannya. Sosok manusia yang mengamalkan ajaran BERBUDI PEKERTI LUHUR yang tahu benar dan salah yang tentunya diberikan oleh mas Imam kepada seluruh masyarakat tidak hanya kepada orang-orang SH melainkan kesemua orang. Hal ini lah yang menurut penulis menjadi penilaian + (baca, ples) terhadap SH dan dengan penilaian ini SH bisa berkembang sampai sekarang. Jadi kongkretnya ke-TELADAN-an dari seorang warga SETIA HATI TERATE penting sebagai penunjang pemberian citra positif kepada SH dari kita keluarga besar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan untuk kita PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. (Semoga bisa dengan segera mengaplikasikan makna yang terkandung dalam Jantung Bersinar)

Dikutip dari pshtcabbangka.blogspot.com
Sekilas Rumah Cikal Bakal Berdirinya PSHT dan Padepokan PSHT Madiun
Salam Persaudaraan,

Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke rumah pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate yaitu bapak Hardjo Oetomo (alm), tepatnya di desa pilangbango madiun dan diterima dengan baik oleh salah seorang kerabat beliau yaitu bapak Hartoyo, kemudian kami saling bertukar pikiran tentang organisasi tercinta.

Awalnya tujuan saya berkunjung adalah untuk silaturahmi dengan saudara - saudara PSHT di pilangbango madiun sekaligus juga ingin mengetahui kondisi rumah yang sangat bersejarah. Kenapa saya katakan bersejarah? karena dirumah inilah cikal bakal PSHT dibentuk, membina sekumpulan pemuda madiun sehingga menjadi sesepuh PSHT yang militan dan sekaligus pejuang kemerdekaan.

Rumah ini juga pernah menjadi saksi sebagai tempat pengesahan Warga Tingkat 2 di era Mas Imam Koesoepangat. Sebuah bangunan yang terakhir saya dengar gaungnya pada tahun 1995 akan dijadikan Museum Persaudaraan Setia Hati Terate, dengan harapan nantinya generasi penerus Persaudaraan Setia Hati Terate bisa dengan bangga mengetahui dimana lokasi bersejarah berdirinya organisasi ini.

Akan tetapi setelah mengetahui kondisinya setelah 14 tahun berlalu, saya sangat kaget dan prihatin sekali. Kondisi rumah tidak terawat dan ternyata apa yang dijanjikan Pusat PSHT untuk menjadikannya museum PSHT tidak pernah terlaksana. Memang bangunan ini masih dijaga dan dibersihkan oleh bapak Hartoyo sendiri sehingga bangunan tidak rusak.

Dan sesuai penuturan bapak Hartoyo, bahwa bangunan ini sementara dipinjamkan kepada Desa sebagai tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). "Timbangane rusak mas, suwung, trus kebetulan deso butuhaken sekolahan, akhire kulo ken damel mawon" begitu penuturan beliau, yang dalam bahasa indonesia artinya "daripada rusak tidak ada yang menempati, dan kebetulan desa membutuhkan sekolah maka saya ijinkan menggunakan tempat ini".

Seketika saya merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi, ditambah lagi ternyata selama 14 tahun berlalu tidak pernah ada perhatian dari pusat untuk sekedar melakukan renovasi ataupun pelestarian fisik bangunan. Bangunan itu memang pernah direnovasi akan tetapi sungguh ironis karena yang mendanai renovasi bukan PSHT Pusat melainkan dari yayasan Veteran pejuang kemerdekaan, karena bapak hadjo memang termasuk salah satu pejuang kemerdekaan. Kalau kita cermati cobalah saudaraku semua melihat betapa megah bangunan Padepokan kita tercinta, dan coba bandingkan dengan kondisi bangunan cikal bakal berdirinya PSHT sangat kontras dan memprihatinkan sekali.

Harapan saya kiranya ada sedikit perhatian dari pusat untuk masalah ini dan untuk saudara - saudaraku semua yang memiliki data dokumentasi berupa foto (baik foto bpk Hardjo, murid beliau, ataupun foto keluarga beliau) bisa menghubungi saya atau mengirimkan scan dokumentasi tersebut ke email: aan1922@yahoo.com

Mudah - mudahan pembuatan dokumentasi ini bisa bermanfaat, karena rencananya akan dipasang di kediaman bapak Hardjo Oetomo (alm) sehingga saudara - saudaraku kadhang PSHT semua bisa mengingat dan tidak melupakan jasa beliau sebagai pendiri PSHT sekaligus Pejuang Kemerdekaan. Jangan sampai kita menjadi Kacang Yang Lupa Kulitnya.

Demikian sedikit berita dan salam hangat dari saya, Erich Rachmad Saufi

Rumah cikal bakal PSHT - Bapak Hardjo Oetomo (Alm)

Padepokan PSHT Madiun

Dikutip dari www.shterate.com


Makna Lambang PSHT

1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.

2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.

3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.

4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati

5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan

6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur

7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang

8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah

10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.

11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral

Diambil dari AD/ART PSHT Hasil Mubes 2000
Dikutip dari www.shterate.com
  • Jam

    Logo PSHT

    Logo PSHT

    Sesepuh PSHT

    Sesepuh PSHT
    Ki Ageng Soerodiwirdjo

    Ki Hadjar Hardjo Oetomo

    RM. Soetomo Mangkoedjojo

    RM. Imam Koesoepangat

    H. Tarmadji Boedi Harsono, SE.

    Silaturrahmi PSHT



    ShoutMix chat widget

    Chat PSHT

  • Sugeng Rawuh

    Selamat Datang Sedulur PSHT di Blog Resmi Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Banjaranyar, Semoga dapat mempererat tali Persaudaraan diantara kita
    "Selama Matahari Masih Terbit Dari Timur dan Bumi Masih Dihuni Manusia Persaudaraan Setia Hati Terate Tetap Jaya"

    Mukaddimah PSHT

    Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan, demikian pun kehidupan manusia sebagai mahkluk Tuhan yang terutama, hendak menuju keabadian kembali kepada causa prima titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya. SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA HIDUP” bertahta. Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan dari kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, mahkluk atau kekuatan yang diluar dirinya. Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi. Maka SETIA HATI pada hekekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tidak kandas/tenggelam pada jajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja, melainkan lebih menyelami kedalam lambang pendidikan kejiawaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana. Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi dalam rangka “Persaudaraan Setia Hati Terate”, sebagai ikatan antara saudara “SETIA HATI” (SH) dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.

    Pengunjung Ke :

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Menang Tanpo Ngasorake, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Perang Tanpo Bolo, Degdoyo Tanpo Aji

    Pengikut