Galeri (4)
Tes PraWarga Cabang Lamongan di Ngimbang (3)

Siswa-Siswi Cabang Lamongan sedang menjalani tes

Siswa-Siswi Cabang Lamongan sedang menjalani tes
Mas Slamet
Tes Sambung

Tes Sambung
Galeri (3)
Tes PraWarga Cabang Lamongan d Ngimbang (2)

Mas Lazim dan Mas Ghopar

Mas Asip sedang memberi wejangan kepada siswa-siswi Ranting Paciran

Warga PSHT Ranting Paciran sedang beristirahat

Mas Bagus

Mas Agus

Mas A'an dan Mas Bagus
Galer1 (2)
Tes PraWarga Cabang Lamongan di Ngimbang (1)

Mas Rozak dan Mas Asip

Warga beserta Siswa-Siswi PSHT Ranting Paciran

Warga beserta Siswa-Siswi PSHT Ranting Paciran

Warga beserta Siswa-Siswi PSHT Ranting Paciran

Siswa-Siswi PSHT Cabang Lamongan

Siswa-Siswi PSHT Cabang Lamongan
TATA PERGAULAN PSHT

Sebagai Warga maupun siswa Persaudaraan SH Terate dan sebagai makhluk social, dan sebagai manusia yang bertugas memayu hayuning bawono, maka kita akan berkiprah didalam pergaulan dalam segala macam dan bentuk. Oleh karena itu kita harus mampu menamolkan sikap dan perbuatan sebagai pendekar yang berjiwa besar. Salah satu unsur pendukung utama atau bekal utama untuk terjun kedalam lingkungan pergaulan masyarakat adalah mengerti dan bisa menerapkan tata pergaulan dengan baik.


1. Pengertian Tata Pergaulan
Tata pergaulan adalah suatu peraturan atau tata cara bergaul. Tata cara nergaul biasanya bukan suatu tata cara yang dibuat secara tertulis, ataupun suatu keputusan mengenai itu. Tata pergaulan biasanya terbentuk tata cara kebiasaan setempat atau hukum/kebiasaan turun temurun (Hukum Adat). Tata pergaulan merupakan norma-norma kesopanan yang terbentuk disegala pergaulan di masyarakat. Tata pergaulan adalah suatu tata aturan yang dilaksanakan sebagai kewajiban social.

2. Maksud dan Tujuan Tata Pergaulan
Mengapa perlu dibuat suatu tata car bergaul ? pada umumnya manusia adalah makhluk social, makhluk yang senderung melakukan perhubungan dengan makhluk lsinnys atau biasa disebut bergaul. Siapa yang tidak mengindahkan tata cara bergaul, dia akan dianggap melakukan suatu pelanggaran dan tidak mengerti “ungguh-ungguh” ; selain itu oleh manusia yang telah terbiasa berada di lingkungan manusia yang mengutamakan Tata pergaulan, dia akan disingkiri. Sebaliknya siapa yang pandai menjalankan tata pergaulan akan mudah dan tidak akan canggung-canggung untuk bergaul dan mendapatkan simpati dari manusia yang mengenal dan mengutamakan Tata pergaulan. Kaidah Tata pergaulan dapat diumpamakan sebagai kunci yang dapat digunakan sebagai alat pembuka pintu masuk ke pergaulan luas. Untuk itulah Warga dan Siswa Persaudaraan SH TERATE perlu diberikan materi Tata Pergaulan, yang meliputi Tata Pergaulan dengan umum (masyarakat) maupun dengan sesama Warga dan Siswa Persaudaraan SH TERATE. Materi tersebut diberikan secara bertahap untuk masing-masing tingkat.
Tata Pergaulan diperlukan dalam pergaulan antara seorang dengan orang lainnya. Jika saudara tidak bisa menyesuaikan diri dalam pergaulan masyarakat yang ada di lingkungan sendiri maupun lingkungan lain, maka anda bisa dituduh kurang pendidikan atau masih terbelakang dalam pergaulan.
Tata pergaulan tidak akan bisa diterapkan secara baik apabila tidak mengindahkan fakato-faktor sebagai berikut :
- Kepentingan bersama
- Peraturan setempat
- Adat istiadat setempat

3. Pergaulan dan Akibatnya
a. Tata Pergaulan di Rumah
1) Sikap Terhadap Bapak / Ibu
Bapak Ibu adalah oaring yang paling utama harus kita hormati, dan kita sayangi. Jasa Bapak Ibu kepada kita tidak bisa dihitung dalam bentuk material berupa apapun. Selain mereka sebagai orang yang berperanan utama dalam hal menghadirkan kita kedunia ini. Bapak Ibu adalah orang yang mengasuh, memelihara, melindungi dan sebagainya sehingga mita mampu berdiri sendiri melaksanakan tugas memelihara tubuh kita ini.
Seringkali terdapat contoh dalam kehidupan ini, seorang anak yang mendurhakai Bapak atau Ibunya maka anak tersebut tidak akan memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia ini.
Sebagai pedoman kita mesti harus bersikap sebagaimana kepada Bapak Ibu kita, maka sikap tersebut diantaranya adalah :
* Menghormati ;
Dengan jalan tidak mengeluarkan kata-kata keras, tidak sopan (membentak, mengempat,dsb), apalagi melakukan tindak kekerasan.
* Mengasihi ;
Dengan jalan memberikan kasih sayang kita kepada beliau, baik dengan perbuatan atau tidak. Banyak jalan untuk ini, antara lain adalah dengan jalan :
Memperhatikan ;
Dengan jalan bisa “mempedulikan” kemauan dan pendapat Bapak Ibu. Ini bisa dengan menuruti pendapat kemauan beliau sepanjang tidak bertentangan dengan kebenaran kita; atau apabila bertentangan dengan kebenaran kita, maka harus bisa menjelaskan bahwa kemauan tersebut pada dasarnya kurang benar dengan jalan “matur” atau dengan mengajukan argumentasi kita dengan baik (tidak berbicara kasar , dan sebagainya).
* Meringankan Beban ;
Beban disini bisa mengambil bentuk bermacam-macam antara lain beban dalam bentuk ekonomi, pekerjaan , pikiran dan sebagainya. Cara kita meringankan beban kalau mungkin yaitu mengambil alih beban, membantu menyelesaikan, atau tidak menimbulkan.
* Menyenangkan Hati ;
Menyenagkan adalah membuat senag hati beliau, ini juga bisa berbentuk segala macam. Kita bisa menyelesaikan studi, menghaturkan sesuatu, dan sebagainya.
* Dan Sebagainya.

2) Sikap Terhadap Saudara dan Keluarga
• Terhadap Saudara
Sikap terhadap saudara diterapkan secara semestinya.apabila merasa sebagai saudara tua, maka kepada adik kita harus menunjukkan sikap membimbing, melindungi, menasehati dan sebagainya. Sebaliknya maka apabila sebagai saudara tua, kita harus bisa menghormati , memakai nasehatnya yang benar dan sebagainya.
Kebanyakan masyarakat di kota pada umumnya, sedikit demi sedikit sudah mulai terputus ikatan tali kekeluargaannya. Ini kebanyakan terjadi pada tingkat keturunan “saudara misan”. Di sini yang perlu diperhatikan adalah mereka saudara kita pada garis keturunan yang sama, atau setidak-tidaknya mereka adalah sedarah dengan kita. Oleh karena itu kita menjaga jangan sampai garis saudara seketurunan ini tidak terputus atau istilah jawanya “kepaten obor”, dengan jalan memupul ikatan tali saudara seketurunan baik terhadap diri kita sendiri maupun terhadap anak kita. Di sini sikap tegang rasa wajib dirimbulkan. Kalaupun mereka (saudara misan) membutuhkan bantuan kita, maka tidak salahnya kita memberikannya asalkan tidak merusak diri kitasendiri. Sebaliknya apabila kita membutuhkan pertolongan mereka, maka sebaliknya dirasa perlu,ridak ada jeleknya meminta bantuan mereka. Tetapi sebagai manusia SH TERATE yang baik, kalau bisa kita jangan sampai “merepotkani” orang lain.

• Terhadap Keluarga
Saat ini atau suatu saat saudara mesti menjadi kepala keluarga (apabila laki-laki), atau ibu rumah tangga apabila wanita. Peranan saudara sangat dituntut untuk mapu menciptakan suasana kebahagiaan dan kesejahteraan di rumah tangga saudara ; “rumahku adalah istanaku”.
Saudara harus bisa bersikap sebagaimana mestinya. Baik antara lain sebagai pencari nafkah, pelindung, seorang ibu menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumahtangga yang baik antara lain : memberi dorongan kepada suami untuk berkarya, mendidik putra, dan sebagainya.ü
Bekali putra saudara sebelum menempuh kehidupan di masyarakat dengan iman dan budi pekerja yang baik sehingga tidak akan terpenggaruh oleh pergaulan yang tidak baik.ü
Timbulkan suasana gembira apabila saudara ingin putra saudara menjadi anak yang berhasil. Jangan melibatkan anak saudara pada persolan perekonomian, pertengkaran suami istri, dan segala permasalahan yang belum waktunya bagi alam pikirannya.ü
Dalam bersikap atau berbuat sesuatu, berilah contoh yang baik kepada putra saudara karena seorang anak kebanyakan mencontoh kepada ibu/bapaknya sebelum mencontoh orang lain.ü
Berilah peluang bagi putra saudara agar mampu mengembangkan bakatnya dan kemampuannya.ü
Dan sebagainya.ü

3) Sikap Sebagai Warga / Penduduk
Peranan kita sebagai warga Persaudaraan SH TERATE yang berdiam disuatu tempat, menjadi warga /penduduk suatu tempat mestinya ditunjang oleh jiwa SETIA HATI antara lain dengan jalan :

Mematuhi peraturan yang berlaku
Ikut menjaga kebersihan / kelestarian lingkungan
Bergaul dengan tetengga dengan baik (saling menghormat-hormati, menegur apanila bertemu di jalan).
Datang dan memberi pertolongan pada saat tetangga menderita kesusahan, repot, dsb.
Menghadiri undangan rapat di RT
Dan sebagainya.
b. Tata Pergaulan di Sekolah
1. Sikap Terhadap Guru
Apabila anda ingin berhasil dalam menempuh suatu pelajaran disekolah, janganlah memandang guru sebagai orang lain. Pandanglah guru sebagai orang tua (bapak/ibu) saudara yang mengasihi saudara dan saudara hormati dan saudara kasihi. Apabila saudara membenci seorang guru, maka saudara tifak akan bisa pandai terhadap pelajaran yang memberikan oleh guru tersebut.
2. Sikap Terhadap Sesama Siswa
Saudara meski bersikap bagaimana terhadap sesama siswa ? kalau saudara tidak tidak mengerti mesti berbuat bagaimana, maka ingatlah bahwa saudara adalah sebagai manusia Persaudaraan SH TERATE yang telah diberi pengertian mengenai persaudaraan, dan arti lambing.
Terapkan saja pelajaran itu kepada sesama siswa atau umat di dunia ini, maka saudara akan memperoleh rasa simpati dari teman-teman saudara.
3. Hak dan Kewajiban Sebagai Siswa
Tugas saudara ke sekolah adalah untuk menuntut ilmu, laksanakan tugas tugas tersebut dengan baik. Didalam menuntut ilmu perlu ditunjang beberapa factor penunjang agar berhasil, antara lain adalh menciptakan suasana gembira, menjaga tubuh agar tetap sehat (dengan berolah raga, pencak silat misalnya),memanfaatkan waktu sebaik-baiknya mungkin dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif, dan sebagainya.
Selain saudara mesti menjalankan kewajiban tersebut di atas, saudara juga harus mentaati tugas dan kewajiban saudara sebagai siswa disuatu sekolah, antara lain dengan jalan mentaati tata tertib sekolah, disiplin, membayar SPP pada waktunya, dan sebagainya.

4) Tata Pergaulan DI Lingkungan Persaudaraan Setia Hati Terate
a. Sikap Terhadap Warga
• Siswa Terhadap Warga
Laksanakan kewajiban anda apa adanya, apabila kebetulan warga tersebut menjadi pelatih, seyogyanya anda menghormatinya sewaktu proses latihan berjalan. Di luar itu, hormatilah dia sebagaimana saudara menghormati orang lain.

• Sesama Warga
Dalam hal ni dasar persaudaraan diterapkan secara murni dan konsekuen. Hormatilah dia sebagai mana mestinya sewaktu yang bersangkutan sedang menjalankan tugas atau sedang menyandang jabatan.

b. Sikap Terhadap Siswa
• Warga Terhadap Siswa
Siswa adalah calon warga. Untuk itu wahai warga yang kebetulan menjadi pelatih, binalah mereka sebaik-baiknya, syukur lebih baik dari kemampuan yang anda miliki. Hindari pembinaan yang bersifat pembantaian. Kalaupun kebetulan siswa tersebut berlawanan jenis dengan saudara hendaknya jangan memanfaatkan situasi latihan untuk pamer kegagahan agar siswa tersebut menerima saudara. Ingatlah diluar latihan siswa tersebut adalah warga negara Indonesia yang memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan anda.
• Sesama Siswa
Terapkan pelajaran Persaudaraan secara murni dan konsekuen.

c. Sikap Terhadap Istri/Suami Warga
Istri atau suami warga adalah pasangan hidup dari warga yang merupakan saudara kita juga. Kita seharusnya lebih menaruh perhatian kepada mereka. Mereka tidak lebih kecil artinya dibandingkan dengan earga yang bersangkutan. Jika pada setiap kesempatan kita bertemu dengan warga beserta istri/suaminya, sempatkan melakukan tegur sapa dengan sopan dan hormat terhadapnya. Usahakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau menggunakan bahasa jawa halus, baru kalu sudah kenal benar baru bisa menggunakan bahasa jawa biasa. Hindarkan sikap tidk menghiraukan mereka. Ketahuilah bahwa mampu atau tidaknya seorang warga dalam pengembangan Persaudaraan Setia Hati Terate, tidak terlepas dari rasa simpatik mereka terhadap kita

Galeri (1)
Aksi Warga Banjaranyar

Mas A'an VS Mas Al

Mas Roni (goto)

Mas Roni (goto)

Mas Sulistiyono

Mas Al

Mas Jito

MATERI PELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 'Panca Dasar'

Materi Persaudaraan Setia Hati Terate (Panca Dasar) adalah materi Pencak silat yang ada dan diberikan kepada siswa PSHT. Meskipun demikian bukan siswa saja yang harus mempelajari dan memahami apa sebenarnya makna yang terkandung dalaM Materi Persaudaraan Setia Hati Terate atau Lima Panca Dasar PSHT. Berikut Adalah penjelasan dan makna dari pada Materi pelajaran bagi siswa Persaudaraan Setia Hati Terate yang terdiri terdiri dari :


  1. Persaudaraan
  2. Olah raga
  3. Kesenian
  4. Beladiri
  5. Mental kerohanian (ke-sh-an)

1. Persaudaraan

Sejarah telah mengungkap, sejak Ki Ngabehi Suro Diwirjo mendirikan pencak silat dengan nama “Djojo Gendilo” dan hubungan batin antar saudara bernama “Sedulur Tunggal Ketjer” sampai perkembangan yang dibawa oleh Ki Ngabehi Hadjar Hardjo Oetomo dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”, bahwa persaudaraan adalah suatu hal yang diutamakan bagi warga dan siwanya, memberi kekuatan hidup serta membimbingnya dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin.
Persaudaraan ada;ah hubungan batin yang erat antara seorang dengan orang lain, dalam hal ini antara warga dengan warga atau antara warga dengan segenap umat manusia pada umumnya. Persaudaraan ditanamkan sejak siswa pertama kali mengecap pertama kali pelajaran SH. Dengan persaudaraan, manusia diperlakukan dan diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban asasinya, tampa membedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, dan sebagainya.
Syarat Persaudaraan :

Adapun syarat terjalinnya tali persaudaraan yang kekal dan abadi dalam kehidupan warga Persaudaraan Setia Hati Terate adalah :

  • Saling Pengertian
  • saling Mengasihi
  • Saling Bertanggung Jawab
Sedangkan untuk menunjang terbentuknya tali persaudaraan diperlukan adanya rasa :

  • Saling Membutuhkan
  • Saling Menghargai
  • Saling Mempercayai

Pertentangan politik sering terjadi dimana-mana, dari golongan tingkat atas sampai golongan paling bawah. Malahan bisa juga terjadi antara kakak dan adik sekandung yang berdiam disatu atap. Tetapi di bawah ikatan “persaudaraan” pertentangan politik tidak akan pernah ada. Pertentangan politik tidak pernah dibawa kedalam kehidupan saudara-saudara Persaudaraan Setia Hati Terate, juga tidak pernah mempengaruhi jalannya latihan pencak silat. Di bawah bendera Persaudaraan Setia Hati Terate masing-masing anggota menangggalkan baju kedinasan, baju politik, baju partai, baju bisnis dan sebagainya. Masing-masing hanya mengenakan “baju persaudaraan”. Mereka merasa solider,mereka merasakan ikatan tali persaudaraan lebih mendalam dari ikatan tali hubungan keluarga atau saudara.

Hal ini tidak berarti dikarenakan si atasan dan si bawahan adalah sama-sama Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, maka si bawahan boleh seenaknya sendiri. Misalkan si bawahan “njangkar” kepada atasannya/pimpinannya. Atau dikarenakan kita sebagai srorang warga maka bolrh seenaknya dengan pimpinan suatu instansi diluar lingkungan kita karena dia juga seorang warga. Bukaan itu yang dikehendaki oleh persaudaraan tetapi yang dikehendaki oleh persaudaraan adalah yang satu dan lainnya saling membutuhkan, saling menghormati dan saling mempercayai. Masing-masing merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang lainnya.

Perwujudan persaudaraan

Selain pengertian tersebut di atas, perwujudan dari Persaudaraan dalam perbuatan antara lain :

1. Berjabat tangan

Berjabat tangan pada saat bertemu dengan seurang lain atau saudara sendiri di luar acara-acara tertentu (misalnya menyampaikan ucapan selamat) oleh sementara orang yang menganggap dirinya berpendidikan dan berintelek adalah perilaku atau adat kebiasaan orang-orang desa. Tetapi bagi orang-orang Persaudaraan Setia Hati Terate, baik yang sarjana maupun yang tidak , baik yang berpangkat maupun yang tidak ,berjabatan tangan adalah perwujudan fari persaudaraan, bahkan bisa merupakan cirri khas dari orang Persaudaraan Setia Hati Terate.
Berjabat tangan ini di lakukan pada setiap kali bertemu atau akan berpisah dengan saudara SH yang lain, sebelum dan sesudah latihan, serta pada saat sebelum dan sesudah sambung.

Arti berjabatan tangan sebelum sambung, mereka (yang berjabatan tangan) ikhlas untuk di pukul dan diminta keikhlasan saudara (lawan sambung) untuk dipukul.

2. Sambung

Dilihat sepintas, sambung adalah suatu perkelahian dengan mengeluarkan kepandaian bermain pencak silat. Bukankah dengan bersambung akan di cari suatu kemenagan ? “mau menang sendiri” seperti halnya perkumpulan bulu tangkis, catur, dan sebagainya justru suatu pertandingan sewaktu masih atau sesudah tidak berada dalam suasana latihan di perkumpulan.

Sambung berlangsung di dalam dua keadaan, yaitu :

a. Sambung dalam latihan

- Sesama pelatih

Di sini sambung merupakan peragaan bagi pelatih untuk memberikan contoh menggunakan teknik pencak silat yang baik kepada siswa.

- Antara pelatih dengan siswa

Sambung jenis ini kebanyakan siswa di wilayah cabang Malang dan sekitarnya merupakan suatu pelajaran yang menakutkan, bahkan sempat menjadi momok dan merupakan salah satu penyebab siswa keluar / tidak mengikuti latihan. Sebenarnya sambung jenis ini mengandung pengertian sebagai berikut :

1. Melatih keberanian siswa untik melawan seseorang di atas tingkatnya.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki, hal ini tidak bisa dilakukan bila siswa tersebut sambung dengan sesama siswa.

- Sesama siswa

Sambung sesama siswa dilaksanakan secara bertahap dengan pengertian membimbing siswa berani menghadapi lawan dengan kesiapan penuh.

b. Sambung di luar latihan

Sambung jenis ini dilaksanakan pada saat :

- Pertemuan antar warga

Sifat sambung di sini adalah merupakan “tombo kangen” suatu pertemuan antar warga walaupun telah dimeriahkan oleh beberapa atraksi atau hiburan, hidangan dan lain sebagainya, namun tidak akan cukup memuaskan apabila tidak diisi dengan acara sambung antar warga, biasanya diiringi dengan instrumen, dilaksanakan secara bergantian yang sering dinamakan dengan “Sambung Ganding” atau “Sambung Galang”.
SHT Cup.

walaupun sambung di sini dituntut untuk mencari suatu kemenangan (angka) sesuai peraturan yang telah ditentukan, tetapi pesilat melakukannya seperti halnya sewaktu dia masih menjadi siswa dalu ,hanya karena kewajiban belaka karena dia sebagai atlit. Selesai melaksanakan sambung, kedua pesilat tersebut masih tetap merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudaranya.

3. Anjangsana

Anjangsana adalah mengunjingi tempat kediaman (rumah) atau lokasi tempat tinggal seseorang atau saudaranya. Macam anjangsana adalah :
a Perorangan

Anjangsana perorangan yang lazimnya berlaku di lingkungan warga PSHT adalah kedatangan saudaranya yang muda ke kediaman (rumah) saudaranya yang lebih tua (sowan).

Faedah dari anjangsana ini banyak , khususnya bagi saudara yang lebih muda antara lain :

- Menambah ilmu / pengetahuan PSHT

Pelajaran di dalam PSHT sulit untuk dilukiskan banyaknya. Ibarat kedalaman air kalau seseorang menyelam bertambah dalam dia tidak akan segera menemui dasarnya. Demikian pula dengan pelajaran PSHT baru bisa disajikan lepada calon warga hanya sebagian saja. Maksud dari anjangsana ini adalah harapan bagi si adik untuk menerima atau memperoleh tambahan pelajaran dari si kakaknya. Sayangnya di jaman sekarang sekarang ini si adik setelah mengalami saat-saat pengeceran memiliki fildadah “rumongso biso” pada hal semestinya “biso-o rumongso” atau ibarat yang lain adalah ketidakmungkinan si sumur mencari sumber untuk dituangi airnya.

- Mempercepat doa-nya terkabul

Mengapa anjangsana dikaitkan dengan terkabulnya doa ? dengan anjangsana kita berusaha lebih mempererat tali persaudaraan sehingga apabila tali persaudaraan ini telah terjalin erat hal-hal yang bersifat memutuskan tali persaudaraan baik disadari maupun tidak akan sulit dimiliki seorang pendekar PSHT. Hal ini diperkuat pula oleh ajaran dalam agama Islam mengenai salah satu syarat terkabulnya do’a manusia adalah “…..tiada seorang muslim yang berdo’a kepada Allah dimana do’a itu tidak dicampuri dengan dosa dan memutuskan tali kekeluargaan (persaudaraan),……”.

- Kemajuan lahiriah

Dengan anjangsana ini bisa juga terjadi penambahan ilmu selainilmu SH (misalnya ilmu dagang) atau aktifitas-aktifitas tertentu yang dapat meningkatkan taraf hidup si adik.


- Dan lain-lain

b. Perkelompok

Anjangsana yang dilakukan lebih dari seorang ketempat saudaranya ditempat lain nauk seorang atau lebih bermanfaat :

- Tukar pengalaman

Merupakan perwujudan lawaqtan antar Cabang dengan sarana pelatih tanding olah raga (volley ball, sepak bola, dsb).
- Sarasehan ke-SH-an

Perusak Persaudaraan

Walaupun demikian dengan persaudaraan bisa juga menyebabkan kehancuran hubungan, kerenggangan hubungan batin bahkan putusnya ikatan batin sesama warga dan hancurnya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate yang sudah berusia 85 tahun lebih ini.
Hal ini bisa terjadi apabila persaudaraan tersebut dinodai oleh :

- Ingin mencari menangnya sendiri

- Merasa paling super sendiri

Rasa tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang masih terikat dan didorong rasa ke-aku-annya yang tinggi “AKU” bisa timbul pada diri seseorang apabila dia merasa telah memiliki segalanya,tidak perlu menghormati orang lain karena sia merasa paling terhormat dan tidak perlu memberi kepercayaan kepada orang lain timbul rasa ingin mencari menangnya sendiri dan paling super sendiri bisa mendorong jauh kebelakang rasa kepentingan bersama, persatuan, dan pengorbanan untuk organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate.

Akibat dari ternodanya Persaudaraan maka akan menyebabkan :

- Timbulnya ketidak dsiplinan

- Tidak tertib administrasi dan

- Tidak tertib organisasi

Demikian juga halnya mengapa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mencantumkan kata-kata “Pencak Silat” dalam nama organisasi walaupun organisasi tersebut mengajarkan pencak silat kepada murid-muridnya. Karena kalau ditulis dengan nama “Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate”, maka yang ada di dalam organisasi/kumpulan tersebut hanyalah orang-orang atau sekumpulan orang yang bisa bermain pencak silat. Kalau demikian apakah di dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate juga terdapat orang-orang atau sekumpulan oaring-orang yang tidak bisa bermain pencak silat ? jawabannya juga tidak. Kalau yang di maksud dengan orang-orang tersebut adalah seorang Warga. Tetapi bagi seseorang yang yang diangkat sebagai Warga Kehormatan (seperti misalnya Bapak Abdul Gafur), maka belum tentu dan tidak harus memiliki kemampuan bermain pencak silat SH TERATE. Lalu mengapa nama organisasi tidak mencantumkan kata-kata “pencak silat” ? Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengutamakan pelajaran pencak silat, juga tidak lainnya, yang diutamakan adalah Persaudaraan yang memberi kekuatan serta bimbingan dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagian lahir batin.

Aspek Pembinaan Persaudaraan

aspek pembinaan persaudaraan dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut :

1. Siswa Kanak-kanak

Pengenalan dan pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga dan lingkungan.
2. Siswa Remaja & taruna

• Pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga

• Pengembangan sikap terhadap kehidupan lingkungan

• Pengembangan sikap terhadap masyarakat

• Rasa tanggung jawab terhadap lingkungan

3. Siswa Dewasa & Khusus

Peresapan azas persaudaraan

Laku, penghayatan hakekat persaudaraan

Penghayatan sebagai insane kamil/mahkluk sosial

2. Olah Raga

persaudaraan adalah dalam bentuk pemahaman dan pendalaman pelajaran pencak silat. Pengertian olah raga pada pencak silat adalah mengolah raga dengan gerakan-gerakan pencak silat yang ada pada Persaudaraan SH Terate.

Pada saat mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh kemampuan bisa bermain pencak silat dengan baik maka raga atau tubuh sendiri memperoleh manfaat,antara lain :

1) Memperbaiki Suasana Hati

a Peningkatan Kadar Norepinefrin

Para ahli tidak dapat menerangkan dengan tepat mengapa atau bagaimana olah raga menyebabkan hal ini. Beberapa penelitian mengungkap hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar norepinefrin (suatu hormon yang penting untukmenghantarkan pesan-pesan otak melalaui saraf-saraf tertentu di tubuh) di dalam otak. Perbedaan ini jelas terlihat pada suatu kelaian kejiwaan yang disebut psikosis manik depresif, dimana suasana hati pasien berubah-ubah di antara bahagia dan sedih. Selama fase manik (gembira), kadar norepinefrin pasien meningkat, dan selama fase depresi, kadar norepinefrin turun secara tajam.

b. Peningkatan Suplai Darah Ke Otak

Dengan olah raga suplai darah ke otak akan meningkat. Dengan demikian maka otak tidak akan menerima lebih banyak oksigen. Orang-orang lanjut usia yang diberi oksigen seringkali dapat berfikir dengan lebih jelas dan suasana hatinya membaik.

c. Penurunan Kadar Garam Di Otak

Penurunan kadar garam di otak dapat memperbaiki suasana, Dr. Robert Brown telah berhasil menggunakan olah raga dan diuretic untuk mengobati wanita-wanita yang menjadi depresi tepat sebelum masa haid mereka. Ketegangan sebelum haid dan depresi dapat disebabkan oleh tertahannya garam dalam tubuh karena tingginya kadar hormon.
Selain itu, dengan olah raga dapat meningkatkan produksi keringat dan drmgam diurotik mrningkatlah produksi air seni, sehingga akan menurunkan jumlah garam didalam tubuh.

d. Membuat Tidur Lebih Nyenyak

Dr. Fred Baekland dari State University of New York, pada tahun 1966 merupakan orang pertama yang membuktikan secara ilmiah bahwalatihan fisik yang keras membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
Sedangkan Dr. Colin Shapiro dari Johannesburg, Afrika Selatan dan Dr. R.B. Zloty dari University of Manitoba di Canada dalam penelitiannya secara sendiri-sendiri telah memperlihatkan jumlah tidur nyenyak adalah sebanding dengan mengeluarkan energi di waktu siang hari. Makin banyak berolah raga, maka tidurpun makin nyenyak.

e. Meningkatkan Perasaan Berprestasi

Partisipasi dalam program olahraga yang teratur memberikan kepada banyak orang perasaan telah menyelesaikan suatu tugas sulit dengan baik “Setiap perasaan baik mengenai diri anda sendiri memperbaiki suasana hati anda”. (Dr. Fred Goodwin dari National Institute of Mental Healt).

2) Mengurangi Gangguan Jiwa

Tidak hanya orang sehat yang memperoleh keuntungan dari program olahraga yang teratur, tetapi menurut para ahli penyakit jiwa, orang dengan berbagai tingkat penyakit jiwa pun mendapatkan manfaat dari olahraga.
Dalam penelitian terkontrol tentang “jogging” sebagai terapi untuk pasien dengan depresi klinis, Dr. John H. Greist, seorang ahli ilmu jiwa dari University of Wisconsin, mengobati mereka dengan lari atau psikoterapi. Para peserta mengisi daftar gejala yang dipakai secara luas untuk mengukur derajat depresi. Setelah sepuluh minggu, Greist melaporkan bahwa pelaripelari tersebut mengalami perbaikan besar. Sedangkan banyak pasien yang mendapat psikoterapi tidak merasa baik daripada sebelumnya.
Kelainan jiwa sering kali diikuti kelainan fungsi (Dr. Edward Greenwood Menigger Foundation di Topeka, Kansas). Itulah sebabnya orang-orang dengan gangguan emosional seringkali membuat gerakan-gerakan aneh dengan tubuh mereka. Tetapi penyakit jiwa dan fisik adalah sejalan. Beberapa bentuk olahraga dapat membantu penderita neurotik dan bahkan psikhotik yang paling beratpun.

3) Membantu Jantung

Bagaimana olahraga membantu jantung ?

- Olahraga memperbesar semua arteri koronaria yangmemberi makan jantung.
- Olahraga meningkatkan peredaran darah koletarial (tambahan) sehingga ada lebih dari satu pembuluh darah yang akan mensuplay darah dari satu pembuluh nadi terhalang, darah dari pembuluh nadi lain akan memberi makan daerah tersebut mencegah terjadinya serangan jantung.
- Olahraga menurunkan konsentrasi lemak darah. Tonjolan lemak yang meyumbat arteri konoria menyebabkan serangan jantung.
Kadar lemak (trigliserida) dapat diturunkan dengan aktifitas disik yang keras (John Holloszy – St. Louis). Penurunan kadar lemak darah mengurangi kecindrungan pembentukan tonjolan lemak yang menyumbat pembuluh darah.

- Olahraga membantu jantung untuk mengambil oksigen dari darah lebih efektif.
- Olahraga menurunkan tekanan darah.

4) Tidak Membesarkan Atau Memburuk Otot

Biasanya banyak wanita merasa takut bahwa setelah mereka mengikuti pencak silat maka ototnya akan membesar dan buruk. Ini tidak mungkin akan terjadi, otot bisa membesar apabila melakukan beban latihan ketahan seperti angkat beban. Sedangkan olahraga pada pencak silat justru akan membentuk oto-oto yang panjang dan bentuk badan yang kuat dan menarik.

5) Menghilangkan Lemak Yang Tidak Diinginkan

Berlatih atau berolahraga selam sekurang-kurangnya 30 menit sehari akan membantu anda menghilangkan lemak yang tidak diinginkan.
Dr. Michael Pollock dari Wake Forest University, memeriksa 32 pria, yang rata-rata berumur 47 tahun dan telah melakukan jogging selama beberapa tahun. Pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa lemak mereka10-15 % dibawah tingkat populasi umum pada kelompok umur yang sama.
Ketika melakukan latihan (senam/jurus), lemak dalam tubuh akan berubah menjadi energi dan menambah massa otot. Otot jauh lebih berat daripada lemak. Itulah sebabnya mengapa ukuran tubuh anda akan berkurang sebelum penurunan berat badan. Daerah-daerah yang akan terbebaskan dari lemak diantaranya adalah perut, paha, pantat, dan pinggul.
Aspek pembinaan olahraga :

Aspek pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut :

1) Siswa Kanak-kanak

Senam pagi

Senam dasar

Senam massal

2) Siswa Remaja & Taruna

Jurus reflek, olahraga

Pertandingan pencak silat berat

3) Siswa Dewasa & Khusus

Olah raga nafas pencak silat


3. Kesenian

Kesenian sebagai salah satu aspek dalam Persaudaraan SH Terate merupakan bagian unsure latihan yang perlu dikembangkan dari tingkat polos. Masam atau bentuk kesenian terdiri dari permainan tunggal, permainan ganda dan pagelaran massal, yang diwujudkan dalam paket-paket latihan sebagai pedoman dasar

1. Sasaran

-Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhakan kelenruran, keluwesan dan keindahan gerak ynag di hubungkan ddengan keserasian irama

- Sebagai latihan bagi siswa dalam pengembangan aspek pengembanagn keserasian dan keselarasan yang diharapkan dapat berpengaruh dalam sikap dan laku kehidupan

2. Pelaksanaan Kegiatan Kesenian

1. pola dasar gerak (lihat materi pembinaan teknik )

2. pola dasar teknik (lihat materi pembinaan teknik )

3. keserasian irama dan penjiwaan :ketepatan irama dan penjiwaan gerak.
4. penguasaan arena : pengembangan pola dasar gerakan dan variasi pola gerak

5. tahapan penilaian :

- pendahuluan

- inti permainan

- penutupan

pedoman dan unsurunsur dasar latihan untuk tiingkatan siswa di susun dalam matriks.

6.Waktu Latihan

Latihan dilkukan secara teratur dan periodik

7. Jenis Penampilan dan Pagelagelaran

- penampilan di arena tertutup

- penampilan di arena terbuka

- penampilan di panggung

- pagelaran massal


8. Irama Pengiring

- gamelan

- gendang pencak

- jidor

- musik

- keroncong

- alat musik/ tabuhan lainnya

9. aspek pembinaan kesenian

Aspek pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut:

• siswa kanak kanak

~pengenalan irama

• siswa remaja dan taruna

~perpaduan gerak dan irama (masal berirama )

• siswa dewasa dan khusus

~penghayatan keselarasan

4. Bela diri

Dengan pelajaran pencak silat, dengan kejiwaan untuk mengenal “sang pencipta”dan mengenal “diri pribadi” maka pencak silat berfungsi sebagai alat /senjata untuk membela diri / untuk mempertahankan kehormatan bukan untuk membela seseorang, tetapi hanya melayani seseorang apabila keadaaan memang terpaksa dan diperlukan. Persaudaraanb setia hati terate ti dak mengajarkan seni bela diri lainnya kecuali pencak silat karena pencak silat adalah seni membeladiri asli dari bangsa indonesia yang mutunya tidak kalah dengan beladiri yang lain. Dengan demikinan persaudaraan SH terate juga memperrtahankan dan mengembangkan kepribadian bangsa indonesia. Karena nilai nilai kemerdekaan berkepribadian indonesia, karrena “bangsa yang terjajah apabila bangsa tersebut tidak mmeliki kepribadian”.

5. Mental kerohanian (ke-sh-an)

Merupakan tujuan akhir persaudaraan SH Terate. Disini ment5al kerohanian/ keshan berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya”. Tujuan dari pelajaran persaudaraan SH Terate adalah mendidik manusia dalam menempuh kehidupan ini memproleh kebaahagian dan kesejahteraan dunia akhirat.

Setelah pribadi manusia persaudaraan SH Terate sudah amntap berjiwa PSHT barulah dia baru bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya di alam mayapada ini, yaitu “ memayu hayuning bawono”. Selama manusia Persaudaraan SH Terate, mustahil kalau dia bisa mengemban tugas “ memayu hayuning bawono”.

Mental kerohanian dan Ke-sh-an adalah sumber asas ketuhanan Yang Maha Esa. Kita harus sadar bahwa sesungguhnya manusia sebagai individu itu tidak hidup dengan sendirinya tanpa ada yang menghidupkan atau dapat pula di katakan bahwa sebagai individu itu sesungguhnya hanyalah suatu “objek”dari pada “ subjek mutlak”. Yaitu yang maha esa.
Tanpa memberikan mental kerohanian, ibaratnya hanya mencetak “tukang pukul”. Ini hanyalah suatu hal yang keliru dan tidak dinginjkan ooleh Persaudaraan SH terate. Perlu diingat, bahwa pencak silat hanyalah merupakan sarana / pelajaran sampingan, yang diutamakan adalah membentuk manusia persaudaraan SH Terate dan bisa memayu hayuning bawono.

  • Jam

    Logo PSHT

    Logo PSHT

    Sesepuh PSHT

    Sesepuh PSHT
    Ki Ageng Soerodiwirdjo

    Ki Hadjar Hardjo Oetomo

    RM. Soetomo Mangkoedjojo

    RM. Imam Koesoepangat

    H. Tarmadji Boedi Harsono, SE.

    Silaturrahmi PSHT



    ShoutMix chat widget

    Chat PSHT

  • Sugeng Rawuh

    Selamat Datang Sedulur PSHT di Blog Resmi Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Banjaranyar, Semoga dapat mempererat tali Persaudaraan diantara kita
    "Selama Matahari Masih Terbit Dari Timur dan Bumi Masih Dihuni Manusia Persaudaraan Setia Hati Terate Tetap Jaya"

    Mukaddimah PSHT

    Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan, demikian pun kehidupan manusia sebagai mahkluk Tuhan yang terutama, hendak menuju keabadian kembali kepada causa prima titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya. SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA HIDUP” bertahta. Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan dari kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, mahkluk atau kekuatan yang diluar dirinya. Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi. Maka SETIA HATI pada hekekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tidak kandas/tenggelam pada jajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja, melainkan lebih menyelami kedalam lambang pendidikan kejiawaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana. Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi dalam rangka “Persaudaraan Setia Hati Terate”, sebagai ikatan antara saudara “SETIA HATI” (SH) dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.

    Pengunjung Ke :

    Mengenai Saya

    Foto saya
    Menang Tanpo Ngasorake, Sugih Tanpo Bondo, Ngluruk Perang Tanpo Bolo, Degdoyo Tanpo Aji

    Pengikut